21 Juni 2008

Dibalik Hanacaraka

HANACARAKA (atau dikenal dengan nama caraka) adalah abjad / alat tulis yang digunakan oleh suku Jawa.

Bila diucapkan, susunan aksara tersebut dapat membentuk kalimat :
Hana Caraka (Terdapat Pengawal)

Data Sawala (Berbeda Pendapat)

Padha Jayanya (Sama kuat/hebatnya)

Maga Bathanga (Keduanya mati)

Adapula penjelasannya (tafsir) adalah :

  1. Ha-Na-Ca-Ra-Ka berarti ada "utusan" yakni utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasat manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk bekerja. Ketiga unsur itu adalah Tuhan, manusia dan kewajiban manusia (sebagai ciptaan).

  2. Da-Ta-Sa-Wa-La berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan data "saatnya (dipanggil)" tidak boleh sawala "mengelak" manusia (dengan segala atributnya) harus bersedia melaksanakan, menerima, dan menjalankan kehendak Tuhan.

  3. Pa-Dha-Ja-Ya-Nya berarti menyatunya zat pemberi hidup (Khalik) dengan yang diberi hidup (makhluk). Maksdunya padha "sama atau sesuai, jumbuh, cocok". Tunggal batin yang tercermin dalam perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan. Jaya itu "menang, unggul" sungguh-sungguh dan bukan menang-menangan "sekedar menang" atau menang tidak sportif.

  4. Ma-Ga-Ba-Tha-Nga berarti menerima segala yang diperintahkan dan yang dilarang oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Maksudnya manusia harus pasrah, sumarah pada garis kodrat, meskipun manusia diberi hak untuk mewiradat, berusaha untuk menanggulanginya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar