8 Juli 2007

Keledai Bodoh

Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya

dengan senang hati. Tetapi Timur Lenk berkata,

"Ajari keledai itu membaca. Dalam dua minggu, datanglah kembali ke

mari, dan kita lihat hasilnya."

Nasrudin berlalu, dan dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa

banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar. Nasrudin

menggiring keledainya ke buku itu, dan membuka sampulnya.



Si keledai menatap buku itu, dan tak lama mulai membalik halamannya

dengan lidahnya. Terus menerus, dibaliknya setiap halaman sampai ke

halaman akhir. Setelah itu si keledai menatap Nasrudin.

"Demikianlah," kata Nasrudin, "Keledaiku sudah bisa membaca."

Timur Lenk mulai menginterogasi, "Bagaimana caramu mengajari dia membaca ?"

Nasrudin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan

lembaran-lembaran besar mirip buku, dan aku sisipkan biji-biji gandum

di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa

makan biji-biji gandum itu, sampai ia terlatih betul untuk

membalik-balik halaman buku dengan benar."

"Tapi," tukas Timur Lenk tidak puas, "Bukankah ia tidak mengerti apa

yang dibacanya ?"

Nasrudin menjawab, "Memang demikianlah cara keledai membaca: hanya

membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya.

Kalau kita membuka-buka

buku tanpa mengerti isinya, kita disebut setolol keledai, bukan ?!!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar